Ucapan terima kasih disertai apresiasi dan penghargaan kepada seluruh jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) serta instansi tekhnis terkait yang telah ikut serta melakukan penjemputan di Pelabuhan Pattumbukang sampai dihadirkannya korban pada rangkaian acara penerimaan dan penyambutan di ruang rapat pimpinan kantor bupati.

Saiful Arif berharap dan berdoa agar kerja ikhlas dan tulus seluruh pihak terkait akan bernilai ibadah.

Lebih lanjut, Saiful Arif
menyampaikan permohonan maaf dihadapan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto, bila selama enam hari berada di Kabupaten Selayar, ada pelayanan yang dirasakan kurang berkenan.

Saiful berkomitmen akan tetap mengupayakan fasilitasi bantuan pencarian serta penyelamatan enam orang korban lain yang sampai hari ini masih belum ditemukan dan diketahui nasibnya.

Sebelumnya kata dia, pihak Pos SAR telah beberapa kali untuk mengupayakan menjangkau LKK dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat sampai ke perairan Dusun Tile Tile selatan, Desa Patikarya.

Akan tetapi, cuaca extrem, membuat personil SAR, terkendala untuk bisa menembus lokasi hilangnya kapal KM. Kasman Indah 06. Karena tak ingin mengambil resiko, personil SAR akhirnya memutuskan untuk putar haluan dan kembali mencoba melanjutkan perjalanan pada keesokan harinya.

Langkah evakuasi dan penyelamatan dilakukan masyarakat bersama segenap stakeholder terkait dalam menindaklanjuti informasi laka laut tenggelamnya KM. Kasman Indah 06 yang terjadi di perairan laut Kabupaten Selayar.
Tragedi tenggelamnya KM. Kasman Indah 06 mengetuk nurani masyarakat dan pemerintah Kabupaten Selayar untuk menyampaikan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, terkhusus dalam meringankan beban korban selamat yang berhasil dievakuasi dan diselamatkan.

Hal ini sudah menjadi kewajiban mutlak bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Selayar untuk dengan ikhlas dan tulus mengulurkan tangan, membantu warga Kabupaten Jeneponto yang tertimpa musibah korban laka laut.

Saiful Arif mengingatkan, sudah menjadi fitrah manusia sebagai mahluk sosial, untuk bahu membahu membantu sesama dan saling tolong menolong, bukan hanya dalam konteks kecelakaan laut, darat, mapun udara yang bisa terjadi kapan dan dimana saja.

Membantu melepaskan sesama dari kesulitan dengan tanpa mengharap imbalan dan atau pamrih dari orang yang pernah ditolong merupakan salah satu rangkaian ibadah.

Bantuan dan pertolongan kata dia, tidak mutlak datang dari orang dan atau tangan yang sama.

Dalam konteks itu, Saiful berharap sinergitas kerjasama seluruh pihak, terutama elemen pemerintah kabupaten kota tetangga untuk berkenan memberikan bantuan fasilitasi jika sewaktu waktu ada masyarakat Selayar yang mengalami musibah laka laut dan atau musibah apapun di luar daerah, tandasnya menutup dan mengakhiri sambutan. (FS)