Pemuda dan Gadget, Siapa yang Dikendalikan?
Tak bisa dipungkiri kehadiran gadget adalah indikasi kita telah berada di zaman yang modern. Gadget merupakan salah satu teknologi yang canggih tak terkecuali penggunanya ialah pemuda.
Seperti dua sisi bilah pisau, kehadiran gadget tak ayal memiliki pengaruh positif dan negatif. Kita ketahui bersama kehadiran bahwa gadget berupa smartphone sangat membantu kita dalam mengakses suatu informasi dan sebagai media komunikasi. Namun tak bisa di hindari pula bahwa kebiasaan menggunakan smartphone juga berefek pada sisi ekonomi. Contohnya semakin sering orang melakukan searching, nonton video youtube, atapun download itu semakin menguras kouta internet, maka kitapun akan sering membeli pulsa hanya untuk mengaktifkan internetan di gadget.
Seperti yang dilansir voxindonesia.com (11/04/2016), Dr. Elfiandri selaku Dosen Komunikasi di FDK UIN Suska Riau, ikut membeberkan mengenai dampak dari penggunaan gadget. Menurutnya pengaruh negatif adanya gadget adalah mahasiswa menjadi orang-orang yang malas belajar karena dengan adanya gadget memudahkan mahasiswa mengakses internet sehingga mahasiswa melakukan plagiat. Sedangkan pengaruh positif adanya gadget dikalangan mahasiswa yaitu dapat mempermudah mahasiswa dalam mengakses informasi dan memperluas wawasan mereka.
Selain itu pengaruh negatif gadget mengakibatkan kecurangan pada saat ujian. Mahasiswa yang membawa gadget pada saat ujian dapat melakukan kecurangan seperti mencontek. Perilaku mahasiswa yang seperti ini sudah menggambarkan bahwa mahasiswa sudah terkena pengaruh negatif adanya gadget. Mahasiswa menjadi ketergantungan dengan gadget yang membuat mahasiswa malas untuk belajar. Akibatnya prestasi mahasiswa/i menjadi menurun.
Sejatinya, Gadget hadir sebagaimana untuk memudahkan kerja kerja manusia dalam mengelola informasi dan komunikasi. Namun, keberadaan gadget berupa smartphone bisa berefek pada seseorang menjadi pribadi yang sangat individualis.
Dibuktikan dengan melihat realitas sekitar, terkadang kita menemukan situasi di lingkungan kampus, banyak pemuda/mahasiswa yang kelihatannya duduk bersama namun merekea semua sibuk dengan smartphone nya masing masing.