Penelitian Terbaru, Banyak Konsumsi Garam Bikin Haus?
Studi baru itu bertentangan dengan kebijaksanaan konvensional. Ini sebenarnya hasil sebuah pencarian yang dilakukan oleh ilmuwan Dr Jens Titze, yang sekarang menjadi spesialis ginjal di Jerman.
Studi serupa dilakukan pada tahun 2006 yang menyimpulkan, semakin banyak garam yang dikonsumsi kosmonot, semakin banyak pula garam yang dikeluarkannya.
Hal tersebut memastikan, kandungan natrium dalam darah tetap konstan bersamaan dengan meningkatnya volume urine. Tapi, seiring asupan garam meningkat, asupan airnya juga berkurang.
Jadi, pertanyaan yang tersisa adalah dari mana air yang diekskresikan datang? Setelah percobaan ini, Dr. Titze mempelajari tikus. Semakin banyak tikus mengonsumsi garam, semakin sedikit air yang mereka minum.
Namun, kebutuhan air mereka masih terpenuhi. Pasalnya, jika garam dala tubuh tinggi, hormon glukokortikoid akan meningkat, menghancurkan lemak dan otot dan membuat air yang bisa digunakan oleh tikus. Proses ini membutuhkan lebih banyak energi. Karena itu, tikus tersebut makan 25 persen lebih banyak daripada makanan biasa mereka.
Hasil penelitian ini menyimpulkan, jika tubuh Anda menghancurkan jaringan untuk menyeimbangkan asupan garam yang tinggi, hal itu bahkan dapat menyebabkan penurunan berat badan. Demikian seperti dilansir dari Times of India. (uzone.id)