Makassar, Matasulsel – Kementerian Pertanian (Kementan) makin aktif melakukan kunjungan di beberapa daerah jelang Pilgub Sulsel.

Kunjungan yang dilakukan pun dengan membagikan alat pertanian dan mesin pertanian (Alsinta) dan ternak ayam sebanyak 50 per Kepala Kelaurga.

Hari ini, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dijadwalkan akan berada di Bulukumba selama dua hari. Sebelumnya menyasar Tana Toraja.

Hanya saja, di tengah kunjungan Mentan banyak diperbincangkan publik. Karena diduga kuat memanfaatkan fasilitas pemerintah untuk kepentingan pencalonan NA-ASS.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muhammad Ridha mengatakan, harus ada mekanisme untuk mengawasi pejabat negara apalagi yang ada hubungan kekerabatan dengan yang berkontestasi.

Diketahui, adik kandung Mentan Amran Sulaiman, yakni Andi Sudirman Sulaiman adalah salah satu konsestan Pilgub Sulsel.

“Bisa-bisa mereka melakukan penyalahgunaan kekuasaan untuk memenangkan kerabatnya,” kata Ridha, Rabu (25/4/2018).

Dia menuturkan, memang diperlukan orang-orang yang harus melawan kebijakan Mentan. Apalagi program yang dilakukan di Sulsel sangat bias untuk kepentingan politik adiknya.

“Harus ada yang berani melawan kebijakan Mentan, yang jelas amat bias kepentingan adiknya yang menjadi salah seorang kontestan,” tegasnya.

Mungkin tim hukum setiap kandidat, lanjut dia harus mulai mempelajari apa mekanisme yang bisa digunakan untuk melawan dan menghentikan proses tersebut. Begitu juga dengan pejabat-pejabat lain yang ada kemungkinan semacam itu.

“Kalau saya tim hukum kandidat, saya ingin melaporkan tindakan-tindakan yang saya anggap melanggar yang dilakukan oleh Kementan. Sebagai aparat negara dia harus netral. Tidak netral, atau kedapatan berpihak pada salah satu calon itu adalah pidana. Panwaslu bisa menindaki,” tandasnya.(*)