Makassar, Matasulsel – Bakal calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid tidak lagi menjabat sebagai Ketua Harian DPP Golkar. Hal itu setelah adanya revitalisasi struktur kepengurusan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Penghapusan jabatan Ketua Harian Golkar memang menjadi kesepakatan NH bersama Airlangga sebagai bentuk komitmennya agar dapat lebih berfokus pada Pilgub Sulsel. Pengamat politik dari Universitas Bosowa mengamini hal tersebut saat dihubungi, Rabu (24/1).

“Dampaknya, NH jadi tidak akan sesibuk kalau ia jadi Ketua Harian. Seperti yang NH bilang, ia akan fokus menggalang kekuatan di Pilgub Sulsel 2018,” terangnya.

Restrukturisasi di level DPP Golkar disepakati demi perampingan pengurus menghadapi pilkada, pileg, dan pilpres mendatang. Salah satu hasil restrukturisasi, di antaranya NH ditunjuk sebagai Koordinator Bidang Pratama.

Dengan hasil restrukturisasi tersebut, Arief menilai NH sebagai kader yang taat dengan aturan kepartaian. Sebab, NH memiliki peran sentral agar stabilitas partai berlambang beringin ini tidak menuai polemik.

“Hal itu baik untuk organisasi, karena NH tidak memaksakan kehendaknya pada saat arus perubahan di Partai Golkar mulai bergulir seperti saat ini,” ujarnya.

Sebagai Korbid Pratama DPP Golkar, NH memiliki fungsi dan tugas sejalan dengan misinya pada Pilgub Sulsel mendatang. Di antaranya, ia berkewajiban mengkoordinasikan semua program kerja DPP Partai Golkar, termasuk kesiapan program menyambut Pileg dan Pilpres 2019.

“Lagipula, sebagai koorbid pratama, NH akan dibantu oleh Siti Herdiyati (Mbak Tutut Soeharto) dan juga Ketua DPR, Bambang Soesatyo,” tandas Arief. (****)