Dia menjelaskan, program ini berkaitan dengan teknis pembiayaan, menggeser basis pembiayaan dari berbasis sektor ke berbasis kewilayahan, seperti tingkat ORT/ORW.

“Selama ini kan misalnya sudah ada anggaran besar untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan sampai di level ORT/ORW,” tuturnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan beberapa program pemberdayaan dan infrastruktur kota berbasis kelurahan, seperti PNPM-MP lalu Kotaku, NUSSP dan PAMSIMAS. Akan tetapi coverage wilayah program ini masih terbatas sehingga, masih terjadi tumpang tindih dan ketimpangan pembangunan.

Olehnya, dengan hadirnya program unggulan Appi-Cicu, dia berharap akan mampu berjalan efktif dan mampu mencapai target pemeratan pembangunan.

“Sebaiknya program berbasis RT/RW itu lebih tepat sasaran dan tidak menduplikasi kegagalan program berbasis donor,” tandasnya.(*)