“Survei memiliki data dan metode ilmiah termasuk dilakukan oleh konsultan pendamping kandidat. Berbagai upaya pengaruhi opini publik dengan merilis survei. Kalau data benar akan untungkan kandidat atau sebaliknya,” kata dia kepada wartawan, Senin (21/5/2018).

Firdaus menegaskan, masyarakat sebagai pemilih dan pelaku demokrasi tentunya menginginkan hasil survei yang benar-benar kredibel dan mampu dipertanggungjawabkan secara akademik. Meskipun, lanjutnya, hanya ada segelintir lembaga survei yang memang betul-betul menyajikan rilis survei yang obyektif.

“Tentunya masyarakat butuh data kredibel. Sekalipun lembaga survei itu berafiliasi tetapi tanggung jawab publiknya harus ungkap data yang objektif,” tandasnya. (*)