Pengamat Yakin Parpol Tak Ikhlas Jadi Kendaraan Cadangan
“Oleh karena itu, saya masih sangat yakin, partai-partai seperti Demokrat dan PKS sebagai partai kader tentunya tetap akan mengutamakan kader-potensialnya untuk didorong maju di Pilkada,” tegasnya.
Bagi dia, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi keyakinan tersebut. Pertama, mengusung kader internal lebih kecil peluang memunculkan riak-riak di internal partai dibandingkan mengusung kader eksternal. Apalagi, mengusung orang eksternal yang secara historis memiliki rekam jejak meninggalkan partai pengusungnya setelah kontestasi.
“Ini yang paling berbahaya bagi parpol. Saya masih ingat persis bagaimana Demokrat berjuang memenangkan DIA di Pilkada lalu, tetapi setelah terpilih justru mesra dengan Golkar. Ini contoh kecil yang pasti jadi pertimbangan,” katanya.
Pertimbangan lain soal elektabilitas partai di mata publik. Jelas, kata Lukman, ini akan dipertaruhkan dan ditentukan dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat dalam proses Pilkada serentak ini. “Yang paling inti lagi, parpol itu instrumen demokrasi, bukan alat kapitalistik,” tegasnya. (*)