Makassar, Matasulsel – Banyaknya pejabat di lingkup Pemerintahan Kota (Pemkot) Makassar yang tersangkut kasus korupsi menandakan kepemimpinan Danny Pomanto sebagai Walikota Makassar dalam hal pengawasan dinilai lemah.

Hal ini terbukti dengan penetapan enam orang bawahan Danny sebagai tersangka oleh Polda Sulsel.

Direktur Bakty Indonesia, Aiman Adnan ikut angkat bicara perihal kasus-kasus korupsi yang menjerat sejumlah pejabat Pemkot.

Aiman menilai, rantai pejabat yang tersandung kasus korupsi di Makassar wajib ditelusuri.

Mengingat, tidak menutup kemungkinan sejumlah kasus yang mulai terkuak mengarah ke pejabat yang lebih tinggi.

Menurutnya, Pemkot harus membuka pintu selebar-lebarnya terhadap pengungkapan kasus korupsi yang sedang diusut Polda Sulsel.

“Ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua termasuk Pak Danny sebagai atasan mereka di pemerintahan. Paling tidak Danny bisa lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak buahnya,” kata Aiman yang juga kader Hambalang Partai Gerindra.

Meski demikian, pihaknya berharap agar pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sulsel mengutamakan profesionalitas dalam pendalaman kasus-kasus hukum yang menimpa pejabat strategis di Pemerintah Kota Makassar.

“Yang terpenting saat ini adalah mengusut siapa aktor atau toko kunci dibalik kasus tersebut. Jangan sampai yang diseret bawahan sementara aktor utamanya tidak tersentuh,” pungkasnya.

Diketahui, sehari sebelumnya, Polda Sulsel menetapkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkot Makassar, Erwin Hayya sebagai tersangka korupsi dan proyek pengadaan barang dan jasa. (*)