Cerita Inspiratif dalam rangka HKN ke 60 Kabupaten Jeneponto – 4

Oleh : Haerullah Lodji (Host Pabicara)

JENEPONTO  – Dalam semangat Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024, kita diingatkan akan peran penting puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan dedikasi tinggi dan semangat juang, para petugas kesehatan di puskesmas menjadi penunjang keberhasilan program kesehatan nasional di Indonesia.

Salah satu sosok inspiratif yang telah menunjukkan pengabdian luar biasa dalam perannya adalah Marwati Jamaluddin, SKM, seorang pengelola data SP2TP di UPT Togo-togo, Kabupaten Jeneponto.

Marwati Jamaluddin memulai inisiatif dalam pencatatan dan pelaporan data SIP SP2TP (Sistem Informasi Puskesmas Sub Sistem Pelayanan Terpadu Puskesmas). Di balik layar, dengan ketekunan dan ketelitian, ia memastikan seluruh data umum, tenaga, sarana, dan upaya pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas, termasuk puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan desa, dan posyandu, tercatat dan terlaporkan dengan baik.

Baginya, data bukan sekadar angka, melainkan cerminan pelayanan dan kebutuhan nyata masyarakat.

Tak mudah menjalankan tugas ini, pengelolaan data yang akurat dan menyeluruh memerlukan waktu, tenaga, dan kerja sama yang erat.

Ia sering kali harus turun langsung ke lapangan, bertemu dengan para kader desa, staf puskesmas, dan petugas kesehatan lainnya. Dengan penuh antusias, Marwati bekerja sama dengan timnya di setiap tingkatan, saling bahu-membahu, memastikan tidak ada informasi yang terlewatkan. Melalui pencatatan yang rapi dan pelaporan yang akurat,

Marwati berharap setiap kebijakan kesehatan dapat berjalan berdasarkan kondisi aktual di lapangan, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Salah satu prinsip yang ia yakini adalah bahwa kesehatan masyarakat tidak dapat terwujud hanya dengan pelayanan medis, tetapi juga dengan membangun kesadaran dan keterlibatan masyarakat.

Marwati rajin memberikan pembinaan kepada masyarakat di wilayah kerjanya, mendorong mereka agar memiliki kemampuan hidup sehat.

Dengan pendekatan yang penuh kehangatan, ia menyampaikan pesan-pesan kesehatan, mengajak para kader desa dan posyandu untuk aktif, serta membina hubungan baik dengan setiap orang yang ia layani.

Bersama timnya, Marwati memberikan pelatihan bagi para kader agar dapat menjalankan fungsi masing-masing dengan lebih efektif. Ia selalu percaya bahwa dalam kesehatan masyarakat, setiap individu memiliki peran penting. “Setiap orang adalah bagian dari sistem kesehatan,” katanya, “dan setiap kontribusi kecil dari masyarakat akan membawa perubahan besar.”

Usaha Marwati membuahkan hasil yang nyata. Kini, pelayanan kesehatan di wilayah UPT Togo-togo menjadi lebih terpadu dan menyeluruh.

Data kesehatan yang dikumpulkan membantu puskesmas dalam menentukan prioritas dan intervensi yang tepat bagi masyarakat. Keterlibatan masyarakat juga meningkat, dari lansia yang lebih rutin memeriksakan kesehatan hingga ibu-ibu yang semakin aktif mengikuti kegiatan posyandu bagi anak-anaknya.

Tak heran, dedikasi Marwati dalam pengelolaan data SP2TP ini mendapatkan penghargaan pada HKN ke-60 sebagai “Pengelolaan Data SIP SP2TP Terbaik.”

Penghargaan ini tak hanya mengukuhkan prestasinya, tetapi juga menjadi bukti bahwa kerja keras, ketelitian, dan cinta pada tugas mampu membawa perubahan nyata bagi kesehatan masyarakat.

Bagi Marwati, bekerja sebagai petugas kesehatan adalah panggilan jiwa, bukan sekadar pekerjaan. Ia berharap, kisahnya dapat menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meningkatkan kesehatan di lingkungannya.

“Kesehatan adalah hak setiap orang. Saat kita bekerja bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih sehat bagi generasi selanjutnya,” ujarnya dengan senyum semangat.

Kisah Marwati Jamaluddin mengingatkan kita semua akan nilai penting dedikasi dan kebersamaan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat.

Di Hari Kesehatan Nasional ke-60 ini, mari kita jadikan kisahnya sebagai inspirasi untuk terus melangkah maju, membawa perubahan bagi sesama, dan menjadi bagian dari solusi kesehatan di negeri ini.