Bupati berharap bahwa model kolaborasi segitiga ini yaitu pemerintah pusat, asosiasi pengusaha dan pemerintah Takalar dapat terus terjaga untuk pembangunan dan pengelolaan kawasan Industri Takalar.

“MoU ke enam perusahaan pengolahan logam tersebut merupakan tahap pertama dengan total investasi Rp5 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 3000 orang,” ungkap Syamsari.

Syamsari mengatakan, pembangunan kawasan industri sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja. “Saya kira ini langkah awal untuk mengurangi pengangguran dan Insya Allah dalam waktu dekat pembangunannya akan segera dimulai,” terang Syamsari.

Kawasan industri Takalar akan dibangun di desa Laikang dan Punaga, kecamatan Mangarabombang. Lokasi yang digunakan memanfaatkan lahan bekas daerah transmigrasi yang telah dialihkan untuk pembangunan kawasan industri Takalar.

Editor: Alvin