Mesin ini tidak hanya bertujuan meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk memberdayakan UMKM Cahaya Desaku agar dapat bersaing di pasar yang semakin ketat.

Ibu Nurhaeni, pemilik UMKM Cahaya Desaku, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dan kolaborasi dengan tim pengabdian masyarakat.

“Saya merasa sangat beruntung mendapatkan bantuan ini. Mesin perajang talas ini bukan hanya alat, tetapi simbol harapan untuk masa depan UMKM kami,” katanya dengan penuh semangat.

Acara peluncuran mesin perajang talas dihadiri oleh warga desa, perwakilan pemerintah setempat, dan media, semoqt ada demonstrasi  secara langsung penggunaan mesin memperlihatkan potensi besar dalam meningkatkan produksi UMKM Cahaya Desaku.

Program pengabdian masyarakat ini bukan hanya tentang memberikan solusi teknologi, tetapi juga tentang membuka pintu untuk peningkatan kapasitas dan pemahaman dalam mengelola UMKM.

Dosen-dosen Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng berhasil menyatukan ilmu pengetahuan, inovasi, dan kepedulian terhadap pengembangan masyarakat dalam satu paket lengkap.