JENEPONTO, MATASULSEL – Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar acara penjemputan tenaga pendamping gizi desa sebagai bagian dari program Stop Stunting Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025.

Acara ini berlangsung di Sekretariat PKK Jeneponto, Senin 28 Juli 2025 dan menandai dimulainya upaya kolaboratif dalam menanggulangi masalah stunting di daerah.

Program Stop Stunting bertujuan untuk mengatasi ancaman stunting yang dapat menghambat perkembangan kognitif, menurunkan produktivitas, dan melemahkan daya saing generasi masa depan. Meskipun data menunjukkan adanya penurunan angka stunting di Kabupaten Jeneponto dari 39,8% menjadi 36,3% pada tahun 2023, terdapat peningkatan sebesar 0,7% pada tahun 2024, yang menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut.

Tenaga pendamping gizi desa yang direkrut akan berkolaborasi dengan dokter, kader posyandu dan PKK untuk melaksanakan intervensi di Rumah Gizi.

Intervensi ini mencakup pemberian makanan tambahan, multivitamin, susu ibu hamil, formula PMK, serta layanan kesehatan dan edukasi.

Program ini akan menyasar 15.120 anak bermasalah gizi dan 1.008 ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) di 504 desa lokus dari 24 kabupaten/kota.

Acara penjemputan ini diharapkan dapat memupuk komitmen kuat dari pemerintah dan dukungan masyarakat dalam menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi yang sehat, produktif, dan berdaya saing. Pemerintah Kabupaten Jeneponto berkomitmen untuk menangani stunting secara komprehensif dan multidimensional, serta menjadikan desa lokus sebagai model percontohan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Dengan kerjasama yang solid antara tim pendamping, masyarakat dan pemerintah desa, diharapkan upaya ini dapat membawa perubahan signifikan bagi kesehatan generasi mendatang.

Mari bersama-sama mewujudkan masa depan yang lebih baik dan bebas stunting di Kabupaten Jeneponto.(Oji Pajeka).