Makassar, Matasulsel – Bakal calon Gubernur Sulsel, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dikenal sebagai salah satu sosok pemimpin teladan. Sebelum maju pada Pilgub Sulsel berpasangan dengan Nurdin Halid, Aziz Qahhar merupakan legislator DPD RI selama tiga periode berturut-turut. Ia juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar.

Kesederhanaan yang selalu menjadi prinsip dan model kepemimpinanya kerap menjadi inspirasi bagi orang di sekitar Aziz Qahhar. Hal tersebut diakui oleh penulis buku best seller, Perbaharui Imanmu, Syaiful Anshor. 

Syaiful berkisah, perjumpaan dengan Aziz Qahhar selalu membekas dalam ingatannya. Sebab, kesan yang ditampilkan Aziz Qahhar sebagai pribadi sederhana dan ramah. Tak ada kesan eksklusif, Aziz terlihat merakyat dengan orang lain. 

“Melihat Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar sepintas tampak seperti bukan pejabat. Tampilannya biasa saja. Tak ada kesan mewah,” bebernya, Rabu (28/2).

Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al-Hakim Surabaya ini juga mengungkapkan kesan sederhana itu tampak jelas dari pakaian  yang dikenakan suami Sabriati Aziz. Katanya, baju dan celana kain yang hitam yang kerap dikenanakan di berbagai aktivitas seharga Rp100 ribuan. Sepatu kantornya pun tak lebih dari Rp300 ribuan. 

Barang mewah bukanlah menjadi kebutuhan bagi Aziz Qahhar. Ayah dari delapan anak ini selalu menanamkan agar selalu merawat nilai kesederhanaan. Untuk memangkas rambut pun, ia tak terbiasa ke salon melainkan ke pangkas rambut madura. 

Tak hanya itu, Syaiful juga mengenal sosok kesederhanaan Aziz Qahhar lewat berbagai kunjungan kerja. Ketimbang menyewa kamar hotel, pria kelahiran Palopo ini lebih nyaman dengan “menumpang” di rumah teman atau pondok pesantren. 

“Pesantren bisa mengontrol saya. Baik secara moral, spiritual, dan sosial,” ujar Aziz terkait kesederhanannya bermukim di pesantren. (*)