Kesehatan, Matasulsel – Ketika nyeri dada, kebanyakan orang akan langsung merujuk “Wah, jangan-jangan sakit jantung!”. Hal ini tidak selalu keliru. Memang nyeri dada harus selalu diwaspadai sebagai tanda penyakit jantung.

Apalagi jika dikeluhkan oleh mereka yang berusia lanjut (di atas 40 tahun) atau dengan faktor risiko (merokok, obesitas, memiliki kolesterol tinggi, dsb).

Namun, jangan buru-buru panik dan menganggap semua nyeri dada adalah penyakit jantung. Kenali gejala nyeri dada yang spesifik untuk penyakit jantung, yakni:

Nyeri dada sebelah kiri dan menjalar hingga ke tangan kiri, leher, bahu serta punggung belakang.

Nyeri dada seperti ditiban benda berat, bukan seperti ditusuk-tusuk.
Nyeri dapat timbul saat istirahat maupun beraktivitas, tetapi tidak menghilang dengan perubahan posisi atau dipijat.

Gejala tersebut berbeda dengan nyeri dada yang diakibatkan masalah otot, paru, ataupun lambung. Berikut ciri-ciri nyeri dada yang bukan disebabkan masalah jantung:

1. Masalah lambung

Refluks asam lambung atau GERD merupakan kondisi saat asam lambung naik hingga ke tenggorokan. Ini dapat memicu rasa terbakar pada dada, yang mirip dengan nyeri dada pada serangan jantung.