Perjuangan Daffa dalam Menghadapi Tantangan Penderita Celebral Pasly
JENEPONTO, MATASULSEL – Di sebuah kolong rumah panggung sederhana yang terletak di Lembangloe, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, seorang bocah bernama Muh. Daffa Alfarisqi sedang menjalani hari-hari penuh perjuangan.
Daffa, yang kini berusia 5 tahun 11 bulan, didiagnosis dengan Cerebral Palsy dan Epilepsi, kondisi yang membatasi kemampuannya untuk berdiri dan berjalan.
Saat ini, ia hanya mampu berbaring dan sesekali duduk, namun semangat keluarganya terus menyala.
Daffa adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya, yang kini sedang duduk di bangku kelas 3 SD, hidup normal dan aktif. Kehadiran Daffa membawa tantangan besar bagi ibu, Rahmi, yang harus merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Sejak Daffa lahir, Rahmi tidak pernah jauh dari anaknya, menghabiskan waktu di sampingnya dan memastikan semua kebutuhan Daffa terpenuhi.
Ayah Daffa, Aswar, berprofesi sebagai penjual ikan keliling, sementara Rahmi memanfaatkan mesin jahit pemberian ibunya untuk membuka jasa permak pakaian. Keluarga ini berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya perawatan Daffa yang melibatkan kontrol dokter setiap tiga bulan dan pengobatan Asam Valproat dua kali sehari.
Seluruh kebutuhan Daffa, seperti popok dan susu, menjadi prioritas utama bagi keluarga.
“Sejak Daffa lahir, saya tidak pernah bepergian jauh. Semua waktu saya habiskan untuk merawatnya,” ujar Rahmi.
Meskipun hidup mereka penuh keterbatasan, semangat keluarga ini tak luntur. Mereka selalu saling mendukung, berusaha mencari jalan agar Daffa mendapatkan perawatan yang memadai dan berharap agar suatu saat Daffa bisa mandiri.
Harapan besar mereka adalah agar Daffa kelak dapat menjalani hidup dengan lebih baik, meninggalkan semua tantangan yang dihadapinya saat ini.(*)
