Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar, Sekretaris Perusahaan SPJM mengatakan, penanaman tersebut dilakukan dua bulan dan Alhamdulillah kurang lebih 90% bibit pohon mangrove terus tumbuh dengan baik.

Sisanya sekitar 10% mati pada saat perawatan per triwulannya dan akan dilakukan penyulaman pada Agustus nanti oleh teman-teman dari komunitas yang berkolaborasi dengan kami sebelumnya.

“Penyebab 10% mangrove yang mati utamanya dikarenakan oleh arus air sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik,” lanjut Patrick.

“Dalam tiga bulan ini, maupun tiga bulan berikutnya, secara berkala kami memantau pertumbuhan mangrove yang telah ditanam pada Mei lalu. Semoga semua bibit dapat tumbuh dengan baik karena manfaatnya sangat besar bagi lingkungan sekitar dan berdampak untuk manusia sendiri,” ujar Patrick.

Sopyan, koordinator pada kegiatan tersebut menambahkan, selain melakukan penyulaman, kami juga berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana merawat dan memanfaatkan mangrove secara bertanggung jawab.

Bibit pohon mangrove yang ditanam dua bulan lalu dilakukan di atas lahan seluas 1 hektare dan diharapkan mampu memberikan dampak baik bagi berkembangnya ekosistem untuk hewan dan tumbuhan, serta bermanfaat dari sisi ekologis dan ekonomi khususnya untuk masyarakat sekitar Pantai Pokko.**