Makassar, Matasulsel – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin sejak semester ganjil Tahun Akademik 2017/2018 telah membuka Konsentrasi Field Epidemiology and Training Program (FETP) untuk jenjang magister (S2). Program ini berada di bawah pengelolaan Departemen Epidemiologi FKM Unhas. Jumlah mahasiswa saat ini sebanyak 3 orang dan akan kembali menerima mahasiswa baru untuk tahun 2018 ini.

Pembukaan FETP ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga epidemiologi yang handal untuk melakukan investigasi epidemik. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar membutuhkan banyak ahli epidemiologi lapangan. “Kebutuhan ahli epidemiologi yang memadai sangat penting untuk mengantisipasi setiap KLB. Dibutuhkan ribuan ahli epidemiologi yang dapat bertugas di Puskesmas. Sekarang ini masih kekurangan sekira 5000 tenaga epidemiologi”, kata Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, S.KM, M.Kes., M.ScPH yang merupakan Guru Besar FKM Unhas sekaligus Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Sulawesi Selatan.

Sementara itu, menurut Ansariadi, Ph.D, Ketua Departemen Epidemiologi, semua mahasiswa FETP dibiayai dengan beasiswa penuh dari ALERTAsia Foundation. “Kita menerima mahasiswa yang sudah bekerja di lingkup Kemenkes. Semua biayanya ditanggung beasiswa, termasuk biaya selama di lapangan nanti. Jadi mahasiswa tidak terbebani lagi. Untuk tahun 2018 ini masih ada lowongan beasiswa untuk 2 orang”, kata Ansariadi. Beasiswa yang mencakup biaya lapangan ini merupakan keunggulan tersendiri di FETP FKM Unhas.

Untuk memperkuat proses pembelajaran di lapangan, dua orang dosen Departemen Epidemiologi mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Laboratorium Untuk Epidemiologi Lapangan di Universitas Gadjah Mada. FKM Unhas mengutus Dian Sidik Arsyad, M.KM dan Indra Dwinata, MPH untuk mengikuti pelatihan yang berlangsung 6 – 12 Februari 2018. Menurut Dian Sidik, kegiatan pelatihan ini untuk memperkuat keterampilan laboratorium bagi mahasiswa FETP dan dosen pendamping. “Selain dari Unhas, kegiatan ini juga diikuti oleh UGM selaku host dan dari FETP Unair. Semua fasilitas dan pembiayaan ditanggung oleh FETP Indonesia dan ALERTAsia”, ucap Dian Sidik saat dikonfirmasi. (*)