Hal ini dilakukan kata Junaedi, agar PDAM Jeneponto lebih sehat dengan sistem gravitasi. Pasalnya, jika PDAM masih ketergantungan energi listrik dari PLN maka akan sangat membenani biaya operasional PDAM Jeneponto.

“Jadi kita upayakan dengan sistem gravitasi dengan kapasitas 20 liter perdetik,” ungkap Junaedi.

Selanjutnya, tambah Junaedi rencana bisnis kedepan adalah mengoptimalkan penggantian pipa yang sudah berumur sekitar 40 tahun atau sudah ada sejak tahun 1980-an. Jadi termasuk pipa ukuran 250, ukuran 800 yang berada di sungai, serta pipa yang berada di jalur perkotaan Jeneponto.

“Kita upayakan kedepan mulai tahun 2024 sampai 2028, pipa tersebut kita optimalkan diganti, agar air yang dihasilkan oleh PDAM mempunyai standar yang layak di konsumsi,” tandasnya.

Sementara itu, Dewan Pengawas PDAM Jeneponto Rahman Nara, sangat mengapresiasi atas inisiatif Direktur PDAM Jeneponto yang melakukan rencana bisnis periode 2024-2028.

Ia berharap dengan optimalisasi penambahan kapasitas spam dengan sistem gravitasi akan menghemat biaya operasional PDAM pada energi beban biaya listrik. Apalagi potensi gravitasi air di Gantarang sangat bagus dengan sumber dari pegunungan bebatuan yang mengalir kearah bawah.

“Selama ini sumber air dari daerah Gantarang ini lebih cenderung di pakai oleh PDAM Bantaeng. Oleh karena itu, dengan penambahan kapasitas spam di Desa Gantarang ini diharapkan dapat menambah kebutuhan air di Kecamatan Tarowang dan sekitarnya,” pungkas Rahman. (**)