Selain itu, lanjut dia, penyediaan pakan yang berkualitas bagi ternak sapi dan kambing belum berlangsung secara kontinyu. Juga masih dibiarkannya limbah pertanian menumpuk begitu saja. Padahal menurut dia potensinya sangat besar dalam memenuhi penyediaan pakan ternak bagi sapi dan kambing. “Ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” imbuhnya.

Ia pun langsung bergerak melakukan Sosialisasi Logistik Pakan Ternak Fermentasi dan Amoniasi pada 7 November 2019 kemarin sebagai bagian dari upaya mengenalkan inovasi ini kepada masyarakat. “Saya bagi tiga tujuan sosialisasi ini. Ada tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” terang isteri dari seorang Penyuluh Pertanian ini.

Tujuan jangka pendeknya adalah terwujudnya pemanfaatan potensi limbah pertanian melalui penerapan sistem logistik pakan. Tujuan jangka menengah, terwujudnya pemanfaatan potensi limbah pertanian melalui penerapan sistem logistik pakan, dan tujuan jangka panjangnya, semua peternak mampu menerapkan teknologi pengolahan limbah pertanian ini.

“Ke depan, kita berharap semua peternak di Kabupaten Luwu Utara mampu mengaplikasikan logistik pakan ternak secara fermentasi dan amoniasi,” harapnya. Saat melakukan sosialisasi, ia bersama staf Disnak Keswan lainnya melakukan penyuluhan dengan cara ceramah melalui pemaparan dan demonstrasi pembuatan fermentasi dan amoniasi jerami padi. (*)