Menurutnya, kemampuan seorang relawan itu tidak setiap saat dapat tersalurkan, karena ilmu yang dimiliki baru bisa keluar apabila ada musibah dan keadaan darurat, sementara jiwa relawan kita ini 24 jam ada dalam diri kita dan mesti harus diasa terus

“Makanya itu kita harus terus mengembangkan cara-cara yang kreatif, seperti memanfaatkan IT dan jejaring yang kita miliki dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, sehingga nantinya dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik dalam keadaan bencana maupun luar tugas kita sebagai seorang relawan KSR PMI,” katanya

Ia pun berharap, potensi-potensi yang dimiliki semua relawan dapat tersalurkan dan dikembangkan dengan optimal

“Apabila saya bertemu dengan teman-teman diluar terutama di Pemerintahan. Saya menyampaikan bahwa kalau kita mau melihat jiwa relawan yang benar-benar asli itu adalah relawan PMI,” pungkasnya. (*)