Dengan demikian, konten positif yang dihadirkan media dapat mencerdaskan bangsa. Untuk masyarakat Sulsel sendiri oleh SYL disebutkan akan tetap terjaga kecerdasan jenius lokal Sulsel ditengah masyarakat.

Yaitu Sipakalebbi (saling memuliakan), Sipakainga (saling mengingatkan), Sipapaccei (tolong menolong), Sipakatau (saling menghormati).

Workshop diikuti oleh 200 mahasiswa dari berbagai universitas di Sulsel.

Salah satu peserta Rifah Madjid dari UIN Alauddin, mengatakan, apa yang disampaikan SYL memompa motivasinya untuk terus berkarya dan berinovasi.

“Ini membuka pikiran anak muda untuk berinovasi, saya jadi lebih semangat untuk terus belajar jurnalistik,” sebutnya.

Workshop yang berlangsung selama dua hari ini, peserta diberikan materi terkait etika jurnalis televisi, naskah dan trik voice over, teknik kamera dan drone, teknik editing, serta praktek liputan.

Pemateri antara lain, Pimpinan Redaksi Trans 7 Titin Rosmari, Produser dan Koordiantor News Anchor Trans 7 Taufik Imansyah serta sejumlah pembaca berita Trans 7 Roland Lagonda, Lianita Ruchyat dan Benny Dermawan.(*)