“Catatan Pemilu Damai”.

Oleh :
Mustaufiq

Pesta demokrasi terbesar bangsa ini telah usai. 14 Februari 2024 seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote bersama sama menggunakan hak demokrasi yang melekat pada dirinya dalam memberikan suara partisipasi sebagai hak yang melekat dan di akui oleh negara. Ratusan juta pasang mata dan telinga tertuju pada satu titik yang dinamakan Pemilihan Umum ( Pemilu ).

Perbedaan dalam pilihan politik adalah hal wajar dan manusiawi, setiap orang harus menghargainya sebagai bentuk implementasi dari sebuah nilai demokratis. Terlalu mahal jika beda pilihan politik sampai merusak persaudaraan, terlalu murah harga diri jika menukar persahabatan dengan permusuhan, Beda pilihan politik tidak harus sampai menciderai persaudaraan dan persahabatan. Hiruk pikuk Pemilu harus kembali normal setelah seluruh anak bangsa telah menunaikan hak suaranya.

Semua kembali pada kehidupan masing-masing, bekerja sesuai tugasnya, beribadah sesuai dengan keyakinannya sembari memantau proses penghitungan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).