NH melanjutkan program lainnya berupa inventarisasi lahan negara untuk diredistribusi kepada petani untuk dikelola agar dapat memberikan nilai tambah. Diketahui banyak petani yang tidak memiliki lahan ataupun memiliki lahan tapi tidak luas. Itu membuat pendapatan mereka pas-pasan, bahkan tidak cukup.

“Program berikutnya penerapan teknologi untuk pertanian. Sulsel sekarang produksi (berasnya) cuma 5-6 ton, itu bisa ditingkatkan kalau gunakan teknologi,” kata Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu.

Program keempat dalam sektor pertanian ala NH-Aziz berupa pembenahan sistem pemasaran. Dikatakan dia, selain persoalan produksi, persoalan pokok yang membuat petani kurang sejahtera karena harga komoditas yang fluktuatif. Tatkala tiba panen raya, harga malah jeblok yang tidak jarang membuat petani merugi.

“Ke depan, NH-Aziz akan buat BUMDes dan koperasi sebagai ujung tombak penggerak ekonomi. Kita buat sistem resi gudang untuk memastikan stabilitas harga,” tuturnya.

Melalui program pertanian itu, NH-Aziz meyakini petani akan hidup lebih sejahtera. Muaranya, kesenjangan di Sulsel dapat ditekan. Toh, kesenjangan di Sulsel yang paling besar terjadi antara kota dan desa. Dan, kebanyakan masyarakat di desa bekerja di sektor pertanian. (**)