Farouk juga turut mengapresiasi layanan PLN yang responsif, mengingat peternakannya terletak di daerah pegunungan dan jauh dari pemukiman penduduk.

“Respon PLN sangat baik, dalam tempo waktu kurang dari 1 bulan, peternakan ayam kami sudah teraliri listrik,” ujarnya.

Ia menambahkan dalam waktu dekat akan melakukan tambah daya listrik ke 197 kVA dan menargetkan peternakannya menjadi yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 80 ribu ekor ayam.

“Kami yakin dengan adanya listrik akan meningkatkan kapabilitas peternakan ayam dan secara operasional lebih hemat 30%,” pungkas Farouk.

General Managet PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menyatakan kesiapan PLN mendukung para peternak ayam dengan memberikan listrik yang handal melalui program Electrifying Agriculture.

“Program Electrifying Agriculture adalah komitmen kami untuk mendukung para pengusaha di bidang agrikultur, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan. Program ini juga sebagai upaya PLN dalam mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,“ terangnya.

Tercatat, sampai dengan tahun 2022 jumlah pelanggan Electrifying Agriculture di wilayah kerja PLN UID Sulselrabat berjumlah 3.133 pelanggan dengan total daya 182.713 kiloVolt Ampere (kVA).**