Sang kakak akan tampil lebih dulu menantang petinju tuan rumah Sumut, Rejeki Parsahala Manalu di kelas 51-54 Kg.  Selanjutnya,  sang adik Abraham. Ia bermain di kelas 57-60 Kg. Lawan yang dihadapi kali ini wakil dari Provinsi Nusa Tenggara Timur  (NTT), Emanuel Christo Maubere.

Pelatih kepala tim tinju Sulsel Dufri Masihor mengaku ini merupakan partai yang cukup berat. Apalagi dua dari empat atlet binaannya akan berhadapan dengan petinju tuan.

“Secara tehnik dan kualitas, saya tidak meragukan kemampuan atlet saya. Yang kami khawatirkan faktor non tehnis. Ini bisa saja mempengaruhi keputusan wasit. Apalagi yang dihadapi adalah tuan rumah. Saya berharap hal-hal tersebut tidak terjadi karena bisa merusak mental para atlet,” tegas mantan petinju nasional peraih medali emas SEA Games 1998 ini.

Hal senada ditegaskan Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengprov Pertina) Sulsel, Harpen Reza Ali. Meski begitu ia tetap percaya dan berharap seluruh wasit hakim yang bertugas bersikap fair play dan selalu menjunjung tinggi integritasnya.

“Saya yakin seluruh perangkat pertandingan yang bertugas di PON akan menjunjung tinggi sikap fair play dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Seperti  motto Pertina, satria di dalam dan di luar ring. Tidak memihak kepada petinju manapun,” ujar putra mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pertina A Reza Ali, ini.(*)