Petrus Palebangan Rantetoding : Makna Nomor Urut Partai dan Caleg Nasdem
Luwu Utara, Matasulsel – Anggota DPRD Luwu Utara dari Partai Nasdem, Petrus Palebangan Rantetoding mantapkan kembali meraih kursi di Partai Nasdem.
Hal ini diutarakan, anggota DPRD Luwu Utara dari Partai Nasdem pada media ini di kediamannya Dusun Rante Bone Desa Buangin Kecamatan Sabbang Luwu Utara, Sulsel, Minggu 29/7/2018.
” Dikatakannya, dari renungan dan bahan Bacaan di Gereja Protestan dan Katolik hari ini semuanya merenungkan Mujizat penggandaan 5 roti 2 ikan Kotbah di Bukit. Dimana nomor urut Partai Nasdem 5 dan nomor urut Caleg Palebangan nomor 2 dan sisa dari roti dan ikan ada 12 bakul dimakan oleh 5000 orang yang mengikuti Yesus di Bukit, artinya sisa 12 bakul itu adalah ada 12 Caleg di Partai Nasdem,” tutur Palebangan panggilan akrab Anggota DPRD Luwu Utara.
Palebangan menceriterakan bahwa, renungan, minggu 29/7/2018 mengisahkan tentang belas kasih ALLAH terhadap umat-NYA, begitu besar sehingga terjadilah mukjizat penggadaan roti di luar nalar manusia. Dalam Bacaan Nabi Elisa memerintahkan kepada seorang pelayan supaya memberikan 20 roti jelai kepada 100 orang! Bagaimana mungkin ini bisa terjadi, jangan-jangan Nabi Elias salah lihat! Tetapi Elias meyakinkan pelayan itu bahwa Firman ALLAH telah diterimanya, yang berbunyi : “Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya” (2Rai. 4: 43b, 44). Dan benarlah, ketika pelayan itu memberikan dan membagikan 20 roti jelai itu kepada 100 orang, semua kebagian sampai kenyang bahkan masih ada sisanya!
Peristiwa penggadaan zaman Nabi Elias itu terulang kembali pada zaman YESUS, namun jauh lebih menakjubkan, karena bukan hanya 100 orang melainkan lebih dari 5000 orang! Dan itu pun masih juga ada sisanya 12 bakul! Luar biasa TUHAN kita itu! Mukjizat penggadaan roti oleh YESUS terjadi berkat keiklasan seorang anak kecil yang rela memberikan 5 roti jelai dan 2 ekor ikan. Sebelum karya menakjubkan itu terjadi, YESUS sempat mencobai Filipus dengan suatu pertanyaan : “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” (Yoh. 6: 5).
Saat itu orang sudah berbondong-bondong datang untuk mengikuti DIA terus. Filipus agak kaget juga menjawab bahwa dengan 200 dinar pun tidak cukup untuk membelikan roti untuk orang-orang itu. Andreas kemudian yang membawa seorang anak yang punya 5 roti jelai dan 2 ekor ikan. Setelah orang-orang disuruh duduk dengan tertib, “lalu YESUS mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-NYA dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki” (ayat 11). Dan setelah mereka kenyang, dikumpulkan potongan-potongan roti itu oleh para murid dan terkumpul ada 12 bakul! Semua orang baru sadar telah terjadi suatu mukjizat besar, maka berkatalah mereka : “DIA ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia” (ayat 14). Dan ketika mereka ingin memaksa DIA untuk dijadikan raja, YESUS lalu pergi menyingkir ke gunung seorang diri untuk berdoa. – Menurut pandangan kita masing-masing, mengapa justru YESUS menyingkir?
Dengan renungan minggu ini, maka Palebangan mantapkan diri untuk meneruskan perjuangan pada masyarakat melalui pemilihan Calon Legislatif di DPRD Luwu Utara melalui Partai Nasdem nomor urut 5 dan Palebangan nomor urut 2.
” Penggadaan roti di suatu Bukit adalah mukjizat kasih. Peristiwa ini terjadi karena kasih : “IA melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah Hati-NYA oleh belas kasihan kepada mereka …”(Mat. 14: 14). Dan peristiwa ini terjadi berkat kasih seorang anak kecil yang rela memberikan bekalnya itu. Dengan hanya 5 roti jelai dan 2 ekor ikan bisa mengenyangkan lebih dari 5000 orang dan masih sisa 12 bakul! Luar biasa! Puji TUHAN! Dengan hanya memberi dan berbagi dengan iklas meskipun hanya kecil dan sedikit – orang dapat membuat mukjizat, yaitu menciptakan keadilan dan kesejahteraan!
Cobalah kita refleksikan : Sebenarnya dunia ini sampai sekarang masih ada yang menderita, bukan karena kekurangan pangan, sandang dan papan, melainkan karena orang enggan memberi dan berbagi! Hanya sebagian kecil yang menguasai kekayaan, sedang saudara-saudara di bagian lain masih menderita lapar!,” tutur Palebangan.
Apakah kita sendiri juga tergerak hati kita untuk memberi dan berbagi, meski hanya sedikit? Cobalah lakukan membagikan “roti dan ikan” kepada orang lain, khususnya mereka yang masih tertinggal, miskin dan disingkirkan!
Karena itu, marilah kita camkan nasihat Rasul Paulus, “Supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu” (Ef. 4: 1, 2). Sanggupkah kita,” pesan Palebangan. (yustus)