Jakarta, Matasulsel – Keberadaan bilik atau chamber disinfektan belakangan ini makin mudah ditemukan baik di kantor-kantor pemerintah, kantor swasta maupun fasilitas publik, termasuk mudah ditemukan di pintu-pintu masuk perumahan. Penggunaan disinfektan yang diyakini dapat meminimalisir ancaman persebaran Covid 19 ini menimbulkan kegelisahan, kegundahan bahkan pertanyaan soal aman tidaknya atau membahayakan tidaknya penggunaan disinfektan bila disemprotkan langsung ke tubuh manusia?

penggunaan yang masif ini juga menggugah para peneliti dari berbagai universitas untuk membuat bilik disinfeksi tersebut dengan semangat yang sama, yaitu berkontribusi dalam penanganan wabah yang saat ini harus dihadapi bersama-sama oleh negeri ini, Selasa 31 Maret 2020.

upaya pencegahan penyebaran virus dengan cara ini diadopsi di beberapa tempat oleh masyarakat, meskipun dengan menggunakan alat sesederhana botol semprot.

berbagai macam cairan disinfektan yang digunakan untuk bilik disinfeksi ini diantaranya adalah diluted bleach (larutan pemutih/natrium hipoklorit), klorin dioksida, etanol 70%, kloroksilenol, electrolyzed salt water, amonium kuarterner (seperti benzalkonium klorida), glutaraldehid, hidrogen peroksida (H2O2) dan sebagainya.

beberapa bahan kimia yang sering dipakai sebagai disinfektan dalam bilik-bilik penyemprotan ternyata juga menimbulkan banyak risiko antara lain larutan hipoklorit berisiko memicu iritasi dan kerusakan kulit pada paparan terus menerus dalam jangka waktu lama.

kemudian, inhalasi bisa memicu iritasi ringan pada pernapasan; Electrolyzed Salt Water: berisiko memicu iritasi; Kloroksilenol (bahan aktif cairan antiseptik komersial): berisiko memicu iritasi kulit dan mata, berisiko keracunan bila tertelan; Hidrogen peroksida (H2O2): pada kadar tertentu bisa memicu iritasi kulit.

lewat akun resminya di media sosial, WHO Indonesia mengatakan hal itu sebaiknya tidak dilakukan. Menyemprotkan bahan-bahan kimia disinfektan langsung ke tubuh manusia bisa membahayakan jika terkena pakaian dan selaput lendir seperti mata dan mulut.

bahan-bahan seperti alkohol dan klorin, menurut WHO bisa berguna sebagai disinfektan untuk permukaan benda mati. Itu pun harus sesuai petunjuk penggunaannya.