Pilkada, Gerbang Utama Membumikan Literasi di Jeneponto
JENEPONTO – Dalam era informasi yang semakin berkembang, literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga keterampilan untuk memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi secara efektif.
Di Jeneponto, literasi menjadi salah satu kunci untuk mendorong masyarakat menuju kesejahteraan.
Gagasan menjadikan Jeneponto sebagai pusat literasi di Sulawesi Selatan, telah di gaungkan organisasi masyarakat sipil Pattiro Jeka bersama pegiat Literasi Nasional Baktiar Adnan Kusuma dan menyerahkan langsung ke Pj Bupati Jeneponto Junaedi Bakri di awal kepemimpinannya di Jeneponto.
Literasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Teori literasi yang relevan, seperti teori literasi kritis oleh Paulo Freire, menekankan pentingnya kesadaran sosial dan kemampuan individu untuk memahami konteks sosialnya.
Freire berargumen bahwa literasi bukan hanya alat untuk mengakses informasi, tetapi juga sarana untuk memberdayakan individu dalam memperjuangkan hak-haknya.
Dengan membumikan literasi, calon pemimpin Jeneponto dapat menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan kritis. Hal ini akan membantu masyarakat bukan hanya dalam memilih pemimpin yang tepat, tetapi juga dalam berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan daerah.
Peningkatan literasi dapat mengurangi ketimpangan sosial dan mempercepat proses pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pimpinan daerah, PJ Bupati Jeneponto Junaedi Bakri, telah menginisiasi langkah positif dengan menyerahkan konsep pengembangan literasi kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah.
Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah memiliki komitmen untuk menjadikan literasi sebagai salah satu prioritas. Namun, komitmen ini harus diiringi dengan tindakan nyata.
Para calon pemimpin di Pilkada 2024 harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana literasi dapat diterapkan dalam program-program mereka.
Misalnya, mereka bisa mempromosikan program pelatihan membaca dan menulis, mendirikan perpustakaan yang ramah anak, serta mengadakan kegiatan literasi bagi masyarakat.
Selain itu, penting untuk melibatkan komunitas lokal dan pegiat literasi dalam setiap langkah, agar program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.