Seperti yang dikemukakan ketua departemen partisipasi pembangunan daerah, pengurus besar ikatan pelajar mahasiswa Indonesia Luwu Raya (PB-IPMIL Raya) Saum R Rusmana, bahwa banyaknya etnis yang mendiami bumi Batara Guru juga menjadi sebuah tantangan nyata dalam sebuah pengaplikasian pesta demokrasi yang adil. Dimana menurutnya, siapa saja calon kepala daerah harus menjaga dengan baik kondisi dilapangan agar tidak terjadi pertikaian dalam masyarakatnya.

Saum, mencontohkan hal yang miris di setiap pilkada terkadang menimbulkan perpecahan dan konflik sosial ditengah masyarakat, dimana perbedaan pilihan yang tidak disikapi secara dewasa adalah awal terjadinya disharmonisasi dalam kelompok sosial masyarakat.

Darinya itulah, Saum yang juga putra Sorowako sekaligus ketua bidang hubungan luar pengurus pusat ikatan pelajar mahasiswa Luwu Timur (PP-IPMALUTIM) mengajak masyarakat kabupaten Luwu Timur agar menciptakan pilkada yang damai, aman serta tidak mudah terprovokasi.

“Kita ketahui bersama bahwa pilkada ini diikuti oleh dua pasangan calon yang masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan, disharmonisasi yang dipertajam dengan munculnya kampanye negatif dan kampanye hitam bisa saja memanaskan tensi politik. Oleh karena itu meskipun masyarakat Luwu Timur berbeda pilihan namun jangan sampai terpecah-belah apalagi salin benci.” tutup Saum.(*)

Penulis : Mohammad Arif