JENEPONTO, MATA SULSEL – Unsur pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jeneponto, menerima ratusan mahasiswa dan aktivis yang menggelar aksi unjuk rasa, Senin (11/4/2022).

Dari pantauan awak media, Ketua, Aripuddin dan Wakil Ketua, Imam Taufiq dan beberapa anggota DPRD Jeneponto menerima pengunjuk rasa di depan pintu masuk gedung DPRD, di jalan Pahlawan, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

Ketua DPRD Jeneponto, Aripuddin dan Wakil Ketua, Imam Taufiq terlihat naik di mobil orasi untuk menyampaikan tanggapannya terhadap aspirasi para pengunjuk rasa.

Pada kesempatan itu Ketua DPRD Jeneponto dengan tegas mengatakan kesiapannya untuk menerima aspirasi para pengunjuk rasa.

“Saya selaku ketua DPRD Jeneponto, mendukung pergerakan para pemuda dan siap menerima aspirasi teman-teman pengunjuk rasa,” tegas Aripuddin.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Jeneponto, Imam Taufiq Bohari diatas mobil orasi menyatakan kesiapan pimpinan DPRD Jeneponto untuk menandatangani pernyataan mendukung pergerakan dan aspirasi ratusan pengunjuk rasa.

“Apa yang kita lakukan hari ini adalah atas nama rakyat, Insya Allah kalau dikomunikasikan dengan baik, maka muaranya ada kemakmuran rakyat,” kata Imam Taufiq.

Selain itu, Imam Taufiq menyampaikan, terkait dengan Pemilu 2022 dan perpanjangan jabatan Presiden itu sudah jelas tidak ada alasan untuk menunda Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan Presiden.

“Saya kira beberapa waktu yang lalu, kita semua sudah mendengar bahwa Pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, begitupun Pilkada akan dilaksanakan November 2024, dan terkait masa jabatan Presiden itu sudah jelas dalam undang-undang dasar 1945 di pasal 7 bahwa jabatan Presiden itu 2 periode, jadi tidak ada alasan bagi kami anggota DPRD Jeneponto untuk tidak mendukung pergerakan mahasiswa hari ini, kami mendukung penolakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden,” terang Imam Taufiq.

Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jeneponto pun menandatangani pernyataan mendukung aspirasi pengunjuk rasa di depan ratusan mahasiswa dan aktivis. (*)