Makassar,Matasulsel –  Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Pemuda Islam Kab. Maros, Sufirman menuntut mall Batangase yang memiliki Gambar-gambar dan Patung-patung tidak sesuai dengan budaya kearifan lokal oleh masyarakat maros, Minggu (04/06/2017).

Pengurus Dewan Pimpinan cabang pemuda islam meminta dengan tegas kepada pihak manajemen atau yang bertanggung jawab pada Mall Batangase Maros, untuk segera menghilangkan relief, gambar-gambar dan patung-patung yang tidak susai dengan budaya, Mengingat Mall itu adalah Public Space bukan tempat Ibadah.

Sehingga melihat Mall, yang memiliki Gambar-gambar yang beragaya barat terkesan akan mendominasi salah satu agama, berdampak respon negatif dari masyarakat terkhusus masyarakat Maros, kami sangat yakin, ini akan menimbulkan gejolak dari kalangan masyarakat jika gambar-gambar dan patung-patung dalam mall tersebut tidak dihilangkan, ungkap pengurus dewan pimpinan cabang pemuda islam.

Wakil Ketua Pemuda Islam Kab. Maros, “Sufirman menegaskan kalau tuntutan ini tidak segera direspon maka Pemuda Islam siap menjadi barisan terdepan bersama semua organ-organ lainnya utk mengganti sendiri relief, gambar dan patung-patung ornamen tersebut”, tegasnya.

Kalau seumpamanya itu adalah tempat ibadah, maka tidak ada persoalan tetapi ini adalah Mall tempat publik dan posisinya di maros, kita sangat merespon kehadiran Mall atau pusat-pusat perbelanjaan tersbut, tetapi kalau kehadiranya tidak selaras dengan apa yang menjadi setting sosial dan susana kebatinan serta karifan masyarakat justru ini akan menjadi petaka, karena dari info yang berkembang banyak pelamar kerja yang mau diterima jika harus membuka jilbab. Saya kira fakta-fakta ini adalah bentuk hegemoni dari aspek kultural budaya luar, jelas pengurus dewan pimpinan cabang pemuda islam.(*)