Untuk mencapai kedaulatan pangan nasional, sebut Junaedi, kita tidak hanya melakukan penangkaran benih padi unggul, namun juga pertanian di Kabupaten Jeneponto sudah harus menerapkan modernisasi pertanian menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) serta memperhatikan sektor bisnis sehingga lahan satu hektar dapat menghasilkan seperti lahan 3 hektar.

Pada saat meninjau lokasi penangkaran benih padi unggul Junaedi turun langsung ke sawah dan melaksanakan dialog dengan Ahmad Balumbung untuk menyaksikan penangkaran benih padi unggul tersebut.

Dilakukannya penangkaran ini tidak lain untuk meningkatkan pendapatan para petani, sebab dengan penangkaran bibit, para petani tidak hanya menjual beras saja, namun juga diharapkan menjual bibit benih padi unggul yang harga jualnya lebih tinggi, ujarnya.

Pembangunan pertanian sub sektor tanaman pangan dan hortikultura memiliki peranan strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat setiap tahun, untuk itu kita harus mencanangkan program peningkatan produksi padi dengan peningkatan indeks pertanaman sehingga dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi, termasuk dengan menambah penangkaran padi di Jeneponto yang baru tiga yakni 2 di Turatea dan satu di Kalumpang Loe, saya juga akan terus berupaya untuk bekerjasama dengan pihak perbankan agar membantu petani dengan mekanisme living cost serta menghubungi balai penangkaran yang ada di Maros agar hal ini dapat terealisasi,” kata Edi sapaan Penjabat Bupati Jeneponto ini. 

Sementara itu ahmad Balumbung menambahkan bahwa penangkar yang saat ini dikembangkan seluas 5 Ha.

” Ini varietas unggulan dan dapat makin dikembangkan,dan sudah ada 5 Ha,” ujarnya.
 
Diakhir kunjungannya ke penangkar padi di Kalumpang Loe Pj Bupati Jeneponto langsung menghubungi ibu Sri Sasmita dari Balai penangkaran Maros untuk tindak lanjut hal ini. (*)