Terlihat dari persentase jumlah aset bersertifikat PLN yang semula berjumlah 31% di tahun 2019 menjadi 77% di tahun 2023, atau telah terbit sebanyak 82.412 sertifikat dari total 106 ribu persil aset PLN.

Khusus untuk aset tanah PLN di Sulawesi, Adi berharap BPN juga bisa membantu melakukan sertifikasi untuk 1.713 persil sampai akhir tahun 2023.

Dia melihat prosesnya berjalan lancar, dengan 720 persil telah terbit sertifikatnya atau 42,03% dari target. Sampai dengan semester I tahun 2023, total pencapaian sertifikat yang telah terbit secara nasional sebesar 2.746 Persil.

“Besar harapan kami kepada rekan-rekan di ATR/BPN membantu kami menuntaskan sertifikasi untuk sisa 2.606 persil aset kami di Sulawesi pada 17 Agustus 2024. Kami percaya kerja sama antara ATR/BPN dan PLN akan memberikan hasil yang positif serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” imbuh Adi.

Sekretaris Jenderal ATR/BPN Suyus Windayana mengatakan, kerja sama ini semakin mempertegas BPN sebagai mitra PLN untuk pengamanan aset tanah.

Dirinya menegaskan bahwa ATR/BPN tidak hanya sekadar melakukan pendaftaran aset, tetapi sekaligus menyelesaikan jika ada sengketa untuk memastikan tanah PLN aman.

“Kita harus pastikan bagaimana PLN dapat bekerja tanpa memikirkan urusan tanahnya. Biar PLN fokus melakukan produksi dan mengembangkan listrik agar lebih bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas Suyus.*