Toraja, Matasulsel – Pohon Natal setinggi 45 meter dari bambu menghiasi lokasi pusat perayaan Lovely December 2017 di Lapangan Bakti Rantepao, Toraja Utara, Rabu (27/12) malam.

Pohon Natal ini secara khusus dinyalakan lampunya pada pukul 21:52 WITA, setelah Gubernur Sulsel SYL bersama Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan dan Kepala Dinas Kehutanan Sulsel Muhammad Tamzil menekan tombol secara bersamaan.

Pohon Natal dari bambu ini resmi dibukukan Museum Rekor Indonesia (MuRI) sebagai pohon Natal tertinggi yang terbuat dari bambu di seluruh dunia.

Menurut penjelasan Kepala Dinas Kehutanan Sulsel, M Tamsil, pohon ini disusun dari 787  batang bambu yang disuplai dari setiap kecamatan yang ada di Tana Toraja. Tinggi pohon Natal tersebut mencapai 45 meter. Dihiasi 54 ribu lampu warna warni.

Untuk merangkai bambu-bambu tersebut menjadi pohon Natal yang tinggi, digunakan 20.100 meter tali nylon dan 800 meter kawat baja.

Rekor MURI diserahkan Senior Manager MURI, Yusuf Ngadri kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebagai pegagas Lovely Desember, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Tamzil sebagai pelaksana dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan sebagai penyelenggara.

“Izinkan kami mencatatkan dalam MURI sebagai pohon Natal dari bambu tertinggi di Indonesia, bahkan dunia. Semoga pohon ini menjadi representasi menerangi hati masyarakat Toraja,” kata Yusuf.

Pohon ini memecahkan rekor pohon Natal sebelumnya yang berada di Central Park Jakarta dengan ketinggian 30,3 meter.

Gubernur SYL mengatakan, rekor ini merupakan bukti kreasi masyarakat untuk mempersembahkan sesuatu yang unik dan menarik, patut diapresiasi.

“Ini posisi tertinggi di Indonesia. Bukti kreasi yang lebih baik dan mau berprestasi. Ini harus kita support,” ujarnya.

Saat siang hari, pohon ini tidak begitu mencolok. Namun di malam hari tampak begitu indah dan megah. Saat lampu-lampu yang ada pohon tersebut dinyalakan, warga berbondong-bondong mengabadikan gambar baik berselfie ria, wefie atau groupie di depan pohon.

Pohon ini hadir atas gagasan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang menginginkan hadirnya sebuah ikon pada pelaksanaan Lovely Desember.(*)