“Mutu pekerjaan bermasalah. Spek materialnya tidak sesuai mutu standar. Ini yang harus diteliti lebih jauh oleh penyidik,” terang Mulyadi.

Kata Mulyadi, dalam proyek infrastruktur dengan anggaran besar seperti ini memang rawan terjadi penyimpangan pada spesifikasi mutu. Para kontraktor kerap memainkan spek material untuk mendapatkan keuntungan berlipat.

Mulyadi mendukung Polda Sulsel segera menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Meski mandek beberapa bulan, Mulyadi percaya, kasus ini masih bergulir.

Kasus dugaan korupsi gedung Pascasarjana UIN Alauddin diusut Polda Sulsel sejak pertengahan 2023. Berdasarkan laporan yang diterima, diduga terjadi kelebihan bayar pada kontraktor.

Selain itu, penyidik juga menemukan ketimpangan pada spesifikasi mutu bangunan. Penyidik telah memeriksa beberapa pihak dalam kasus ini. (*)