Sinjai, Matasulsel – Menjelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sinjai 2018 mulai memanas. Posko Tim Pemenangan pasangan Andi Seto Gadistha Asapa – Hj Andi Kartini Ottong di Desa Saukang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, diserang orang tak dikenal (OTK) Senin malam (7/5/2018).

Sejumlah Tim pasangan bertagline SEHATI yang sementara nongkrong di Posko itu menjadi korban. 1 orang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai untuk mendapatkan perawatan medis lantaran terkena busur.

Korbannya adalah Risal. Ia mengalami pendarahan pada bagian kepala, dengan luka serius 16 jahitan.

Faisal saksi mata bercerita, dirinya bersama sejumlah rekannya sedang duduk di posko tersebut sambil main gitar. Namun tiba-tiba datang dua kendaraan motor dari arah Bulukumba, kemudian langsung melepas anak busur kearah posko itu.

“Sementara kami ber lima nongkrong di posko, kami kaget langsung ada yang membusur dan mengenai Risal pada bagian kepalanya,” ungkapnya saat ditemui di RSUD Sinjai.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, saat itu para pelaku menggunakan 2 motor, masing-masing baku bonceng.

“Sempatji saya lihat motornya. Motir Beat warna biru putih, knalpot racing. Lampu warna putih,” ungkapnya.

Senada dengan Faisal. Saksi lainnya Anca, juga berujar, kalau pelakunya menggunakan motor.

“Dua kali membusur, busur pertama mengena spanduk, lalu busur ke dua yang kena korban,” kata Anca.

Sementara itu, pasangan SEHATI melalui Jubirnya, Ahmad Marsuki mengatakan, pihaknya menyerahkan ke pihak Kepolisian untuk mengungkap dan mengusut tuntas kasus tersebut.

“Bahwa kejadian ini sudah kesekian kalinya, terkhusus kepada pasangan SEHATI,  sehingga kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mengusutnya,” tegasnya.

Mamat sapaanya menambahkan, agar kejadian seperti ini tak terulang lagi. Apalagi menggunakan benda-benda yang dapat mengancam keselamatan tim dan relawan dibawah.

“Peristiwa ini sangat memilukan hati kami karena ini kejadian kesekian kalinya karena itu kami meminta kepolisian untuk tetap mengedepankan profesionalme kerja untuk mengungkap tabir dan motif para pelaku penyerangan ini,”ungkapnya.

Tindakan penyerangan atau intimidasi ini bukan kali pertama dialamatkan ke tim sehati, karena sebelumnya juga terjadi dua peristiwa intimidasi/teror di kecamatan sinjai selatan selama masa kampanye.

Namun alhasil, kata dia sampai saat ini belum ada tanda-tanda para pelaku akan diamankan untuk diproses hukum.

“Cukuplah peristiwa terdahulu yang belum terungkap sampai saat ini. Karena jika hal ini terus terjadi, dapat memicu reaksi dan jangan menyalahkan masyarakat jika tindakan main hakim sendiri akan terjadi karena itu dapat saja terjadi akibat dari krisis kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum,” tutupnya. (*)