JENEPONTO – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bersama Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.

Simulasi tersebut digelar di Balai Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Selasa (26/12/2023), sebagai tindak lanjut dari Simulasi Tingkat Kabupaten Jeneponto yang diselenggarakan KPU Kabupaten Jeneponto, pada hari Minggu, (24/12/2023).

Koordinator Divisi Teknis PPK Binamu Abdul Majid mengatakan, tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk mengetahui estimasi waktu proses pemungutan suara.

“Kami ingin mengetahui berapa lama proses pemungutan suara, mulai dari pendaftaran pemilih sampai dengan memasukkan jari ke dalam tinta. Dari simulasi tersebut juga bisa diketahui sisi mana yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pemungutan suara,” kata Majid.

Abdul Majid menambahkan, simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara itu dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Bahkan, pemilih yang diundang pun sebagian diambil dari daftar pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) kelurahan Panaikang.

“(Simulasi) pemungutan suara ini kami buat seaslinya. Tidak dibuat-buat. Itu sudah termasuk pemilih di DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) dan DPK (Daftar Pemilih Khusus),” ujar Majid.

Ditempat yang sama, Ketua Panwaslu Kecamatan Binamu Haerullah Lodji, mengapresiasi simulasi pemungutan suara yang secara inisiatif dilakukan oleh teman teman PPK bekerjasama Panwaslu Kecamatan Binamu, keterlibatan PSS dan PKD serta pemilih diharapkan membangun kebersamaan dan kesepahaman tentang penyelenggaraan pemungutan suara yang berintegritas, jujur dan adil.

“Simulasi ini adalah gambaran yang sesungguhnya saat pemungutan suara, pada kesempatan ini silahkan dimaksimalkan pengisian model C kejadian khusus untuk mencatatkan semua kejadian kejadian khusus yang terjadi saat pemungutan dan perhitungan suara,” terang Oji,

Panitia Simulasi menyediakan lima jenis surat suara pada simulasi tersebut, yakni presiden-wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten.

Namun, dalam simulasi tersebut nantinya hanya surat suara presiden dan wakil presiden, serta surat suara DPRD Kab/Kota saja yang dihitung dengan alasan ingin melihat simulasi pemilih pindah memilih dengan 9 kategori pindah memilih.

Baik Abdul Majid maupun Haerullah Lodji mengharapkan, melalui simulasi tersebut, penyelenggara Pemilu bisa memitigasi hal-hal yang perlu dipahami oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang bakal ditetapkan pada 23-25 Januari 2024.

Hadir dalam simulasi tersebut, Kordiv Tekhnis Abdul Majid, Ketua Panwaslu dan Kordiv Hp2h Haerullah Lodji dan Miss Ninik, ketua dan anggota PPS Kelurahn Panaikang, PPS dan PKD Pabiringa, biringkassi, Empoang , Bontoa Empoang Selatan, Sapanang serta masyarakat terundang. (*)