Jakarta, Matasulsel – Sebanyak 171 pemilihan kepala daerah, baik pemilihan gubernur, pemilihan bupati dan pemilihan walikota akan dilaksanakan di seluruh tanah air pada tahun 2018. Sebagai seorang pemimpin dari sebuah negara besar yang memiliki 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa daerah, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar Pilkada tersebut tidak memecah kerukunan yang telah berjalan selama ini.

“Saya titip negara ini negara besar, jangan sampai pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan walikota, apalagi nanti menginjak pemilihan presiden 2019, jangan sampai pilihan berbeda karena demokrasi yang kita jalankan menjadi pecah, tidak rukun lagi, jangan!” ucap Presiden ketika memberikan sambutan pada Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-51 di Gedung Merdeka Kota Bandung, Kamis 28 Desember 2017.

Presiden juga mengingatkan bahwa perbedaan jangan sampai menghilangkan persaudaraan sebagai sebuah bangsa. “Kita merupakan saudara sebangsa dan se-Tanah Air silakan pilih pemimpin negara yang paling baik setelah itu kita kembali jadi saudara sebangsa setanah air. Jangan sampai tidak saling sapa tetangga, antar kampung, antar teman, jangan!” ungkap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan anggota AMS untuk terus melestarikan tekad pahlawan bangsa dan memegang teguh ajaran-ajaran Ilahi demi kebahagiaan rakyat Indonesia sesuai semangat pendirian AMS.

“Saya bangga sekali hadir di tengah anggota Angkatan Muda Siliwangi para pewaris semangat pahlawan Indonesia, patriot bangsa. AMS didirikan 51 tahun lalu bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, saya percaya di nadi setiap anggota AMS mengalir darah pakusarakan,” tutur Presiden.

*Perkembangan Infrastruktur di Jawa Barat*

Dalam sambutannya, Presiden juga menyampaikan berbagai perkembangan infrastruktur di Provinsi Jawa Barat. Mulai dari pembersihan sungai Citarum, penyelesaian bandara baru Kertajati, pembangunan tol Bogor Ciawi Sukabumi dan jalur ganda kereta api, serta pembangunan bandara di Sukabumi.

Presiden mengatakan, bahwa dirinya telah mendapatkan informasi bahwa sungai Citarum sudah menjadi sungai yang sangat kotor. “Polusi dari pabrik masuk semua ke sana dan saya juga mendapat informasi beberapa bakteri sudah muncul di sana,” kata Presiden.

Tentunya hal ini bukan merupakan hal yang baik untuk pertanian di hulu dan hilir. “Juga tidak bagus untuk penduduk yang memanfatkan Citarum untuk air bersih terutama penduduk yang ada di Jakarta karena mengambil airnya hampir seluruhnya dari sungai Citarum,” ujarnya.