Presiden Joko Widodo Tanggapi Penolakan Imunisasi MR
Jakarta, Matasulsel – Presiden Joko Widodo menegaskan kembali, bahwa imunisasi measles rubella (MR) ini penting sekali bagi anak-anak. Ia lantas meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek untuk menjelaskan dampaknya terhadap penyakit yang bisa ditimbulkan oleh anak-anak yang tidak mengikuti imunisasi ini, yaitu: kebutaan, ketulian, otaknya terganggu, juga jantungnya terganggu.
“Ini dampaknya sangat besar sekali. Oleh sebab itu, kita ingin hari ini dimulai program imunisasi measles rubella ini, sehingga anak-anak bisa terhindar dari penyakit yang disampaikan oleh Ibu Menkes,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai menghadiri Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR), di Madrasah Tsanawiah Negeri 10 Sleman, Kelurahan Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (1/8/2017) pagi.
Seperti yang dilansir di laman resmi setkab, pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi menanggapi pertanyaan mengenai adanya penolakan di sejumlah tempat terhadap imunisasi MR. Presiden menegaskan, bahwa fatwa Majelis Ulama Indoneisa (MUI) juga sudah menyampaikan bahwa ini mubah. Artinya, juga bahwa imunisasi ini manfaatnya jauh lebih banyak daripada mudharatnya.
Mengenai aksi penolakan itu sendiri, menurut Presiden, nanti akan dijelaskan oleh Menkes, nanti. “Namanya ini kan memulai kampanye dan pelaksanaan imunisasi. Jadi, yang belum jelas memang harus dijelaskan,” ujar Presiden.
Kepala Negara juga meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk menjelaskan masalah ini. “Ini kan… apa sih measles rubella, kan banyak yang belum tahu juga,” terangnya.
Soal adanya sanksi pidana bagi penolakan imunisasi MR, Presiden Jokowi mengajak partisipatif dari masyarakat agar anak-anaknya mau untuk diberikan imunisasi. “Itu saja. Ini kan untuk perlindungan anak-anak kita, memproteksi anak-anak kita dari penyakit-penyakit,” ujarnya.