Makassar, Matasulsel – Julukan ‘macca mappatuo tau’ atau pandai membesarkan orang melekat pada sosok Nurdin Halid (NH). Bakal Calon Gubernur Sulsel itu terbukti mencetak banyak orang besar, baik di level lokal, nasional bahkan internasional. Prinsip tumbuh bersama yang dipegang NH menjadi jaminan orang-orang di sekitarnya ikut berkembang dan menjadi tokoh hebat yang berpengaruh.

Kepiawaian NH membesarkan orang bukanlah isapan jempol. Banyak pengakuan tokoh-tokoh yang dibesarkan maupun yang menyaksikan langsung kaderisasi ala NH. Salah satunya yakni mantan Bupati Mamuju, Suhardi Duka, yang mengakui apa yang dicapainya saat ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan NH. Pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu dipandang sebagai sosok mentor sekaligus sahabat.

“NH merupakan tokoh yang pandai membesarkan orang. Jangan ragukan itu. Saya bisa seperti sekarang, salah satunya karena dikader oleh NH sejak masih di AMPI. Bahkan, sampai sekarang meski berbeda partai, komunikasi saya masih berjalan baik dengan beliau,” kata Suhardi Duka yang juga Ketua DPD Demokrat Sulbar.

Pengakuan NH ‘macca mappatuo tau’ juga disuarakan oleh tokoh-tokoh nasional yang merasakan tangan dingin sang guru. Kepala Staf Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, menyebut NH merupakan sosok yang berjasa sehingga ia mampu berkiprah di level nasional. Berkat motivasi NH, Iwan Budianto menembus posisi komite eksekutif hingga kini dipercaya menempati jabatan strategis lingkup PSSI.

“Kelebihan NH adalah memotivasi orang-orang di sekelilingnya untuk berprestasi dan berbuat lebih baik. Instingnya sangat kuat, tahu siapa yang mampu dan tidak. Makanya, tidak heran kalau orang di sekeliling beliau, asal mau nurut Insya Allah pasti jadi orang sukses. Sudah banyak kok buktinya dan saya salah satunya,” ujar Iwan yang juga Chief Executive Officer Arema FC.

Tidak kalah dari Iwan Budianto, Prof Taruna Ikrar merupakan sosok tokoh muda bersinar yang pernah dikader oleh NH. Karir Prof Taruna Ikrar sangat cemerlang. Salah satu nominator penghargaan Nobel 2016 itu kini berstatus Guru Besar dan Dekan di Biomedical Sciences, The National Health University, California, Amerika Serikat (AS). Ia mengaku NH merupakan sosok senior yang banyak membantunya semasa aktif di HMI.

Langkah NH bertarung pada Pilgub Sulsel 2018 diyakini Prof Taruna Ikrar membuat Sulsel lebih baik lagi. Bukan hanya karena faktor ketokohan dan jaringan luas yang dimiliki Ketua Harian DPP Golkar itu. Komitmen dan kepedulian termasuk prinsip tumbuh bersama ala NH dipercaya menjadi kunci kesuksesan mendorong pembangunan dan perekonomian daerah. Itu selaras dengan visi Sulsel Baru yang lebih berkeadilan.

“Beliau (kepemimpinannya) komprehensif. Sangat baik beliau. Kalau dipercaya pimpin Sulsel, saya yakin bisa bawa Sulsel menjadi provinsi yang disegani, terhormat, dan masyarakatnya makmur. Prinsip NH untuk mensejahterakan masyarakat sudah banyak bukti dalam skala kecil,” kata ujar Prof Taruna, beberapa waktu lalu.

Kemampuan NH membesarkan orang turut dibenarkan oleh mantan Ketua BKD Makassar, Sittiara. Ia menjadi salah satu saksi hidup salah satu saksi hidup, bagaimana NH membesarkan sejumlah tokoh yang sedang naik daun saat ini. “Ini bukan cerita bohong. NH itu paling pintar mengkader orang. Kalau sudah menjadi kader NH, pintu-pintu untuk maju selalu disiapkan NH untuk kadernya.”

Sittiara menyebut sejumlah nama yang dahulu adalah kader NH dan tumbuh menjadi tokoh bersama dengan mantan Ketua PSSI itu. Mereka antara lain yakni mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin; Wagub Sulsel Agus Arifin Nu’mang; Anggota DPD RI Ajiep Padindang; Anggota DPR RI Hamka B Kady dan Bupati Polman, Ibrahim Masdar.

Pengakuan Sittiara diperkuat oleh Sekretaris Jenderal DPP Hanura, Sarifuddin Sudding, yang menyebut kebiasaan mappatuo tau sudah menjadi karakter NH. Karakter tersebut menjadi identitas pada diri NH dalam memimpin berbagai organisasi. Mulai dari Puskud, Inkud, Dekopin, PSSI, Golkar dan ICA Asia Pasific.

“Sudah banyak orang yang sebelumnya bukan apa-apa kemudian menjadi orang karena bantuan NH. Ini bukan rahasia lagi. Dia itu sangat hebat dalam merawat kebersamaan dan persahabatan,” tutur Sarifuddin.

Kemampuan NH membesarkan orang, di mata Sarifuddin, diharapkan mampu ditularkan jika kelak dipercaya memimpin Sulsel. Bersama Aziz, NH merupakan pasangan ideal karena memiliki karakter komplit yakni tegas, merakyat dan religius. Tidak heran pula, bila pasangan nasionalis-religius itu sukses membangun koalisi besar yang dihuni Golkar, NasDem, Hanura, PKB dan PKPI. (*)