“Diplomasi pertahanan kita perlu dibangun lebih kuat lagi terutama untuk menghadapi dinamika global. Selain itu diplomasi pertahanan secara khusus juga diperlukan untuk mencegah terjadinnya ketegangan antar negara,”ujar Brigjen Totok Sugiharto.

Selanjutnya Brigjen TNI Totok menyebutkan bahwa selain diplomasi pertahanan, kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri juga dilakukan untuk menjajaki alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diperlukan oleh Indonesia. Hal ini perlu dilakukan untuk mencapai target pemenuhan alutsista sesuai dengan _Minimum Essential Force_ alutsista Indonesia.(*)