Makassar, Matasulsel – Pilgub Sulsel 2018 merupakan momentum percepatan pembangunan dan akselerasi ekonomi. Dibutuhkan sosok pemimpin visioner serta gagasan dan program yang komprehensif untuk membangun Sulsel yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) dinilai paket ideal yang mampu membawa Sulsel meraih puncak keemasan.

Pakar Administrasi Pembangunan dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Syamsir Rahim, mengungkapkan Sulsel membutuh sosok pemimpin yang peduli dan mengerti kebutuhan masyarakat. Termasuk mampu mengatasi berbagai problematika klasik yang belum mampu dituntaskan oleh pemerintahan daerah saat ini.

Syamsir membedah gagasan dan program NH-Aziz yang paling banyak memenuhi harapan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. Pasangan nasionalis-religius tidak sebatas membuat program, melainkan mencanangkan program berkelanjutan yang muaranya untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

“Program NH-Aziz yang tertuang dalam visi misi merupakan program yang dapat menjawab kebutuhan dan keinginan masyarakat, utamanya dalam hal pendidikan dan kesehatan,” ucap Syamsir, saat dihubungi Sabtu, 7 April.

Ia mencontohkan program pendidikan ala NH-Aziz bukanlah menjiplak pendidikan gratis dari pemerintahan sebelumnya. Toh, pendidikan gratis sudah berlaku secara nasional. NH-Aziz hadir membawa program pendidikan paripurna. Bukan hanya membebaskan biaya sekolah, tapi juga menggratiskan perlengkapan sekolah dan memberantas segala pungutan liar atau pungli.

Tidak hanya memikirkan pendidikan dasar dan menengah, NH-Aziz juga telah mempersiapkan generasi muda ke jenjang pendidikan tinggi. Itu terbukti dengan program menggratiskan biaya kuliah pada tahun pertama dan program beasiswa hingga doktoral. “Kalau itu dapat direalisasikan, bisa dibayangkan betapa hebatnya generasi muda Sulsel pada masa mendatang,” ujarnya.

Di bidang kesehatan, Syamsir menyebut inovasi NH-Aziz, tidak kalah brilian dan sangat berani. Program layanan kesehatan berbasis KTP, sambung dia, sangatlah sesuai kebutuhan masyarakat. Sebab, akses pelayanan kesehatan akan menjadi lebih mudah. Tidak ada lagi pembedaan antara masyarakat yang terdaftar BPJS dengan yang tidak terdaftar.

“Prinsip program layanan kesehatan berbasis kesehatan itu sangat mulia, ingin memudahkan akses masyarakat mendapatkan layanan. Ya memang tidak mudah merealisasikan, tapi dengan jaringan yang kuat di tingkat pusat, saya kira tidak ada yang tidak mungkin,” ucap Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unismuh Makassar ini.

Layanan kesehatan berbasis KTP itu disempurnakan dengan berbagai program pendukung. Mulai dari program satu dokter setiap desa hingga peningkatan fasilitas kesehatan di tiap desa. NH-Aziz bahkan menginginkan hadirnya rumah sakit di tiap kecamatan. Bila pun terganjal aturan dam restu pusat, pasangan ini siap menjadikan puskesmas menjadi unit kesehatan rawat inap 24 jam alias setara rumah sakit.

Dalam berbagai kesempatan, NH mengungkapkan program yang digagasnya bersama Aziz memang dibuat merujuk kebutuhan masyarakat. Program itu merupakan akumulasi dari aspirasi masyarakat setelah pihaknya menyambangi pelosok kampung. Dari empat kandidat, NH-Aziz memang paling getol menemui masyarakat. Tercatat sudah ratusan kecamatan yang dikunjungi pasangan dengan slogan Sulsel Baru ini.

“Saya turun langsung menemui masyarakat bukan pencitraan. Saya mau melihat langsung kondisi masyarakat dan mendengar langsung aspirasinya. Dengan begitu, kelak bila ditakdirkan memimpin Sulsel, saya tahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (**)