Setelah pelatihan dilaksanakan, kami
melakukan pendampingan secara luring dengan melakukan sesi penguatan dan kunjungan kepada beberapa sekolah sasaran di bulan Oktober 2021. Di penghujung tahun 2021, kami
kembali melakukan kegiatan luring, melakukan evaluasi program sebagai bahan untuk menyusun program selanjutnya di tahun 2022.

Hasil dari intervensi POP tahun 2021 terlihat dari penataan lingkungan main, dimana sekolah-sekolah sudah mulai menata lingkungan main anak yang lebih bervariasi disertai dengan invitasi, sehingga anak lebih tertarik untuk bermain, dan juga kegiatan bermain
menjadi lebih bermakna. Selain itu, sekolah-sekolah mulai menyediakan pojok baca, dari semula sebagian besar belum menyediakan pojok baca.

Kegiatan POP tahun 2022 direncanakan terdiri dari pelatihan, pengawasan, pendampingan, penguatan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan mulai berlangsung di bulan Maret 2022 dengan sesi-sesi penguatan dari materi-materi yang telah diberikan sebelumnya. Di awal kegiatan tahun 2022, diberikan sesi panduan membaca instrumen penilaian POP untuk kepala sekolah dan para pendamping yang terdiri dari 7 ASN dan anggota komunitas pegiat pendidikan di Kabupaten Jeneponto.

Selain pendamping, untuk koordinasi yang baik, kami meminta bantuan kepada 2 ASN dinas pendidikan dan perwakilan komunitas pendidikan
untuk menjadi panitia pelaksana POP di Jeneponto. 4 sesi pelatihan daring dari 11 sesi yang direncanakan di tahun 2022 telah dilaksanakan di bulan Mei tahun 2022, dilanjutkan dengan kegiatan pengawasan kunjungan ke sekolah sasaran yang dilakukan oleh para pendamping dan diperkuat oleh para kepala sekolah.

Kegiatan yang sedang dilaksanakan saat ini adalah kegiatan pendampingan luring yang dilaksanakan oleh tim dari KinaryaGagas langsung di Jeneponto. Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan pada tgl 13 – 17 Juni 2022 ini terdiri dari:

– Koordinasi dengan pendamping terkait evaluasi pengawasan yang dilakukan

– Koordinasi, laporan kegiatan dari ormas dan arahan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto

– Pendampingan dengan kepala sekolah dan 2 perwakilan guru dari sekolah sasaran (membahas instrumen penilaian, program literasi di KTSP, serta sesi penguatan yang diperlukan)

– Kunjungan ke beberapa sekolah sasaran untuk pengumpulan data sesuai kebutuhan dan penguatan yang dibutuhkan. (*)