Prosesi Ma’badong, Warga Toraja Buktikan Kepedulian NH Soal Rambu Solo
Toraja, Matasulsel – Frederik Manuk Rante, salah satu warga Lembang Buntu La’bo’, di Dusun Pa’tangga, melaksanakan prosesi Ma’badong. Dilakukan dengan maksud mendoakan keluarganya yang meninggal dunia, dalam acara pemakaman almarhum Damaris Rande Pakambanan.
Ma’badong adalah tarian asal Tana Toraja yang hanya bisa dilakukan saat ada kematian. Salah satu prosesi jelang pelaksanaan Rambu Solo. Tujuannya untuk mendoakan orang meninggal agar arwahnya diterima di alam baka.
Menjadi keunikan ketika Frederik mengundang para Pa’badong (peserta tarian). Kostum pemenangan pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) tampak dikenakan oleh para Pa’badong.
Hal itu juga terekam dalam video amatir pada pelaksanaan Ma’badong, salah satu prosesi dalam pelaksanaan rambu solo untuk pemakaman almarhum Damaris Rande pada April 2018.
Dalam video berdurasi kurang lebih satu menit itu, terlihat puluhan warga bergandengan tangan membentuk suatu lingkaran. Mereka kompak mengenakan baju kaos kuning bergambarkan NH-Aziz.
Frederik menyatakan, kompaknya para Pa’badong mengenakan kostum tersebut, sebagai bukti bahwa NH-Aziz adalah sosok pemimpin yang peduli dengan adat dan budaya di Toraja. Ia menegaskan, jika pemberitaan soal kekeliruan NH dalam kuis debat kandidat, hanya dimanfaatkan pihak kandidat lain untuk menjatuhkan elektabilitas NH-Aziz di Toraja.