“Cuma dipakai menyerang saja itu. Intinya keliru jika menyebut NH tidak mengerti dan menghormati adat istiadat Toraja. Sebaliknya, NH merupakan kandidat yang paling peduli dan paling paham,” ucap Frederik, Senin, 30 April 2018.

Menurutnya, NH bisa dibilang tidak dapat terpisahkan dengan Toraja. Apalagi cucu dan menantunya berdarah Toraja. Olehnya itu, ia meyakini, NH saat itu hanya keliru dalam mendengar pertanyaan, bukan keliru dalam menjawab.

Sekadar diketahui, prosesi Ma’badong berisi ratapan-ratapan kesedihan dan kenangan hidup sang mendiang selama hidupnya di dunia. Diungkapkan dalam syair-syair berbahasa Toraja, dengan bentuk nyanyian tanpa iringan alat musik.

Para pa’badong dipimpin oleh seorang pemimpin yang menguasai syair-syair badong dan lihai dalam menyanyikannya. Nyanyian badong terdiri atas empat jenis yang dinyanyikan secara berurut sesuai dengan fungsinya, yaitu badong nasihat, badong ratapan, badong berarak, dan badong selamat (berkat). (*)