Proyek Renovasi Puskesmas Embo Menuai Kontroversi: LPK Ungkap Dugaan Penyimpangan dan Kualitas Konstruksi yang Diragukan
JENEPONTO, MATASULSEL – Proyek renovasi dan penambahan ruangan Puskesmas Embo di Kecamatan Tamalatea tengah menjadi sorotan tajam setelah ditemukan dugaan pelanggaran dalam proses konstruksinya. Ketua Lembaga Pemberatas Korupsi (LPK) Sulsel, Hasan Anwar, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kualitas pengerjaan yang dianggap tidak memenuhi standar.
Usai meninjau lokasi, Hasan Anwar menyatakan, “Dugaan penggunaan alat stamper kuda dalam pemadatan tanah membuat kami skeptis akan stabilitas dan keamanan struktur bangunan ini.” Pernyataan ini semakin menguat setelah ia menjelaskan bahwa perusahaan tidak menggunakan beton ready mix yang seharusnya dipakai, melainkan beralih ke concrete mixer yang kualitasnya diragukan.
“Berdasarkan informasi dari warga setempat, kami mendapati bahwa mesin concrete mixer pun sering mengalami kerusakan, sehingga kualitas kolom sangat meragukan,” katanya.
Lebih mengecewakan, dalam pantauan di lapangan, terlihat para pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, sebuah keharusan dalam setiap proyek konstruksi, terutama dengan anggaran yang berkisar miliaran. Hal ini menunjukkan adanya kelalaian dalam pengawasan serta kurangnya ketelitian dari pihak konsultan yang bertanggung jawab.
