Dalam area Nursery juga akan dikembangkan ratusan jenis bibit tanaman pionir dan tanaman endemik wilayah Sulawesi Tenggara yang akan menunjang kelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan ekonomi lokal dan penilitian pengembangan tanaman.

Adapun bibit yang akan dikembangkan merupakan pohon lokal, termasuk pohon endemik, yakni: Kolaka (Syzygium), Kalapi (Kalappia celebica Kosterm), kuku (Pericopsis mooniana) dan Angrek sorume (Dendrobium utile).

Pada area Nursery ini akan tersedia fasilitas produksi secara vegetative, stek dan generatif benih dengan sistem irigasi modern secara otomatis dengan pengatur waktu.

Selain itu juga akan dioperasikan dengan mengurangi sampah plastik melalui penggunaan wadah bibit secara berulang.

“Area Nursery ini nantinya akan terintegrasi dengan Kebun Raya Kolaka, sehingga akan menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman yang berharga dan merupakan langkah konkret dalam menjaga keanekaragaman hayati,” tuturnya.

Febriany menyampaikan pembangunan Nursery ini PT Vale akan bekerja sama dengan mitra, pemangku kepentingan dan komunitas lokal.

Proyek ini akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan mengikuti standar tertinggi dalam keselamatan, pelestarian lingkungan, dan akuntabilitas sosial.

Dalam acara tersebut, Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengapresiasi keberadaan nursery ini, apalagi menjadi yang pertama dan terintegrasi dengan Kebun Raya Kolaka.

Pemanfaatannyapun, kata dia, nantinya tidak saja untuk kebutuhan PT Vale dalam mereklamasi tapi juga untuk semua pihak. Termasuk dibukanya kesempatan untuk kegiatan pendidikan dan penelitian.

“Saya belum pernah melihat ada perusahaan tambang, melakukan integrasi antara aktivitas reklamasinya dengan pertambangan. Baru kali ini saya melihatnya di PT Vale, untuk itu saya berharap seluruh perusahaan yang berinvestasi di Kolaka bisa menerapkan hal serupa,” harapnya.**