Para peserta juga menanam 2000 bibit pohon bakau alias mangrove sepanjang satu kilometer Pantai Bahomoahi. Camat Bungku Timur, Sukman Gamal mengajak para masyarakat untuk bersama-sama menjaga pantai dan merawat mangrove yang ditanam hari ini.

“Hari ini kita juga akan menanam mangrove. Mangrove ini penting sekali untuk lingkungan kita. Agar bisa tumbuh dengan baik, tentu mangrove ini memerlukan kepedulian kita untuk menjaganya bersama-sama,” katanya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Morowali, Anwar Saimu menyampaikan rasa terima kasih kepada PT Vale atas kegiatan Bersih Pantai dan Tanam Mangrove ini.

“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT Vale, khususnya kegiatan hari ini. Ini menandakan bahwa PT Vale adalah salah satu perusahaan yang begitu peduli dengan lingkungan hidup, semoga perusahaan lain juga bisa ikut,” ucapnya.

Anwar juga mengatakan, pemerintah Kabupaten Morowali sangat mendukung kegiatan ini. Dukungan pemerintah dalam
kegiatan ini adalah menyediakan kontainer yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah ke TPA dan mendatangkan 40 peserta untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Project Director Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo memperkenalkan salah satu nilai yang dipegang oleh PT Vale, yaitu “menghargai bumi dan masyarakat”.

Topan mengatakan, PT Vale menyadari bahwa kegiatan pertambangan harus memperhatikan lingkungan hidup. Oleh karena itu, lingkungan hidup adalah salah satu hal yang sangat diutamakan di PT Vale.

“Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Salah satunya adalah dengan apa yang kita lakukan hari ini,” katanya.

Topan berharap agar nilai “menghargai bumi dan masyarakat” tidak hanya dilaksanakan oleh PT Vale, tetapi juga para kontraktor PT Vale dan masyarakat di 13 desa binaan. Ia juga berharap agar kegiatan Bersih Pantai ini tidak hanya dilaksanakan sekali ini tetapi bisa dijadikan kegiatan rutin.

“Ini tidak hanya acara seremonial, tapi ini adalah awal dari kegiatan-kegiatan keberlanjutan kita. Nanti coba kita bicarakan bersama Dinas Lingkungan Hidup, pemerintah setempat, karang taruna untuk melihat kemungkinan agar kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin, mungkin sebulan atau 2 bulan sekali,” tuturnya.