“Salah satu nilai Vale adalah menghargai bumi dan masyarakat. Oleh karenanya, PT Vale menaruh investasi yang serius di area-area pemberdayaan, termasuk melalui pelatihan dan pendampingan pertanian organik ini. Selain itu, kami tak hanya memberi bantuan, tetapi juga berjalan bersama, kita dorong kemandirian dan menjemput kesejahteraan,” tuturnya.

Melalui metode SRI Organik, PT Vale juga mengajarkan kepada petani cara menggunakan pupuk organik.

Dengan optimalisasi pupuk organik, para petani dapat memanfaatkan bahan yang murah, bebas zat kimia, dan bersifat alami.

Selain tidak membutuhkan biaya, pemanfaatan pupuk organik juga menjaga unsur hara pada tanah pertanian.

Dengan demikian, metode ini membawa untung, tak hanya bagi petani dan konsumen yang menikmati produk ini, tetapi juga bagi kelestarian bumi.

Keuntungan yang dirasakan petani berkontribusi pada pertambahan luas lahan yang dikelola, serta jumlah petani yang ikut serta.

Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2022, PT Vale mencatat keikutsertaan kelompok masyarakat lokal di area pemberdayaan di tiga provinsi (Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara).

Kesepuluh kelompok masyarakat tersebut adalah Kelompok Masyarakat Dongi, Kelompok Masyarakat Konde, Kelompok Masyarakat Taipa, Kelompok Masyarakat Pekaloa, Kelompok Masyarakat Tambe’e, Kelompok Masyarakat Weula Group, Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi, Kelompok Petani Desa Bahomotefe.

Rudi, petani binaan PT Vale di Desa Ululere, Morowali, merasakan sendiri berkah yang dibawa padi organik.

Rudi mengungkapkan, hasil panennya mengalami peningkatan dibanding saat masih menerapkan pertanian konvensional.

Saat ditemui pada panen musim ketiganya Minggu (7/5) lalu, sawah Rudi menghasilkan beras sebesar 1.4 ton, atau meningkat sekitar 500 kilogram dibanding sebelumnya.

“Sistem pertanian yang diperkenalkan oleh tim PT Vale Indonesia memaksimalkan pendapatan kami petani-petani di area pemberdayaan. Selain itu, program tersebut berguna dalam jangka panjang karena sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Program P3SRLB ini juga menyasar peternak lokal dari latar belakang disabilitas. Sulaiman sebagai salah satu penerima manfaat program PT Vale Indonesia tersebut, mengatakan,

“Meskipun awalnya kami masih asing dengan konsep peternakan berkelanjutan yang ditawarkan PT Vale Indonesia, kami sangat terbantu dengan adanya tenaga pendamping budidaya peternakan organik yang sudah ditugaskan PT Vale Indonesia bersamaan dengan pemberian kandang dan anakan ayam,” katanya.

Pada program tersebut, PT Vale Indonesia memfasilitasi para peternak dengan kandang ayam dan menyalurkan 500 anakan bibit ayam kampung.

Sebagai informasi sepanjang 2022, PT Vale telah menggelontorkan total IDR 92,526,892,500 untuk PPM terintegrasi, di Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Morowali.

Dari seluruh dana tersebut, sebanyak IDR 15,606,843,000 dialokasikan untuk membiayai program pendapatan sektor ril, dan IDR 7,575,931,000 untuk kemandirian ekonomi.**